Rektor ITB Hadiri Halal Bihalal Salman ITB, Titip Pesan Agar Tetap Jadi Pusat Peradaban

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) — Rektor Institut Teknologi Bandung (ITB), Prof. Dr. Ir. Tatacipta Dirgantara, M.T., menghadiri kegiatan Halal Bihalal 1446 Hijriah yang diselenggarakan oleh Keluarga Besar Masjid Salman ITB di Lapangan Rumput Salman ITB, Minggu, (27/4/2025).

Acara tersebut menjadi momen silaturahmi lintas generasi yang mempertemukan tokoh, guru besar, hingga para alumni yang pernah berkiprah dalam pengembangan masjid tersebut.

Dalam sambutannya, Prof. Tatacipta mengapresiasi peran Masjid Salman ITB sebagai pelopor pembinaan karakter generasi muda. Ia menekankan pentingnya peran masjid dalam mencetak pribadi-pribadi intelektual yang mampu menjadi agen perubahan di masyarakat.
“Pertemuan ini punya dimensi ketuhanan. Kita sama-sama ingin membawa kebaikan. Semoga acara seperti ini tidak berhenti di sini, tetapi terus menggema sepanjang masa,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa Masjid Salman telah membuktikan diri sebagai pusat peradaban yang konsisten mencetak generasi muda dengan integritas dan semangat pengabdian. Ia berharap peran strategis ini terus dijaga dan dikembangkan.
“Masjid Salman harus terus menjadi ruang penggemblengan generasi muda yang intelek dan inspiratif. Menjadi tempat lahirnya para perintis kegiatan yang menjadikan masjid bukan hanya tempat untuk shalat saja, tetapi juga pusat pergerakan yang menginspirasi,” tuturnya.

Ketua Umum Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman ITB, Prof. Dr. Suwarno, M.T., dalam kesempatan yang sama menuturkan bahwa peran Masjid Salman telah berevolusi dari waktu ke waktu. Saat ini, berbagai aktivitas pemberdayaan umat menjadi bagian penting dari kontribusi Salman bagi masyarakat.
“Kegiatan di Salman cukup banyak, seperti salah satunya yang didukung oleh partisipasi jamaah dalam menitipkan hartanya untuk program beasiswa melalui Laznas Rumah Amal Salman. Tahun 2024, tercatat sekitar 700 siswa dari berbagai daerah berhasil masuk perguruan tinggi favorit, termasuk salah satunya Kampus ITB,” ungkap Suwarno.

Dalam rangkaian Halal Bihalal, Rumah Amal Salman juga mengadakan pertemuan perdana lintas angkatan penerima beasiswa. Dalam sesi berbagi pengalaman, para alumni menyampaikan kesan mendalam atas pembinaan yang telah mereka terima, serta semangat untuk memberi kembali kepada masyarakat.

Salah satu alumni, Agis Nurholis, penerima Beasiswa Pelopor angkatan 2010 yang juga pernah menjadi bagian dari manajemen Rumah Amal Salman, mendorong para alumni untuk melampaui capaian pribadi dan mulai menebar manfaat lebih luas.
“Setelah menjadi alumni, fokus kita hari ini bukan lagi pada ketercapaian diri, tetapi bagaimana kita dapat menciptakan legacy kebaikan yang berkelanjutan,” kata Agis, yang saat ini bekerja Paragon Corp.

Alif, alumni Beasiswa Teladan Negeri, juga membagikan pengalamannya yang menggugah. Ia menyebut masa pembinaan sebagai periode yang membentuk pola pikir dan karakter.
“Sebagai santri, saya terbiasa mondok. Sehingga pembinaan yang paling berkesan bagi saya ketika itu adalah momen pembinaan sambil jalan-jalan. Di sini saya belajar bagaimana ilmu, pembinaan, dan pengalaman bisa berjalan seiring. Saya banyak belajar tentang growth mindset, dan bagaimana menjadi pribadi yang bermanfaat,” ujarnya yang saat ini masih menempuh kuliah di Sastra Arab Unpad.

Beberapa program beasiswa Rumah Amal Salman yang turut dihadiri para alumni pada kesempatan tersebut, di antaranya Beasiswa Perintis, Beasiswa Imam Muda Salman, Beasiswa Aktivis Salman, serta Penggerak Muda Nusantara. Adapun beasiswa terdahulu Beasiswa Kalam Salman juga menjadi bagian dari upaya panjang Masjid Salman dalam mencetak generasi tangguh. (Pun)***

Komentar