SETELAH di awal musim MotoGP 2025 melanglang buana berlomba 4 seri di benua Asia (Thailand, Qatar) dan Amerika (Argentina, AS). MotoGP kembali ke “home ground” di benua Eropa untuk memulai seri V MotoGP Spanyol di sirkuit Jerez (Angel Nieto), Sabtu –Minggu (26-27/4/2025).
Persaingan akan ketat, dua bersaudara asal Spanyol Marc Marquez (juara dunia 6 kali MotoGP) tim pabrikan Ducati Lenovo dan Alex Maquez (tim Gresini Racing Ducati) tim satelitnya pabrikan Ducati akan diuji konsistensinya berlaga di kandang sendiri GP Spanyol. Keduanya tampil amat dominan, menguasai tiga seri (Thailand, Argentina, Qatar).
Pimpinan klasemen Marc Marquez hanya kalah sekali pada seri IIIi GP Amerika Serikat akibat tergelincir saat memimpin, sehingga mampu dimanfaatkan Francesco “Pecco” Bagnia (Ducati Lenovo, Italia) — juara dunia 2 kali MotoGP 2022,2023 – bangkit merebut kemenangan pertamanya musim ini – pada GP AS.
Bagi Pecco Bagnaia kalah bersaing melawan dua bersaudara Marc Marquez dan Alex Marquez, membuat Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo/Italia) juara dunia 2 kali MotoGP 2022, 2023 semakin frustrasi karena statusnya adalah pembalap tim pabrikan Ducati Lenovo, namun kalah bahkan oleh pembalap tim satelit Ducati, Alex Marquez (Gresini Ducati).
Sebagai juara 3 kali beruntun GP Spanyol 2022, 2023, 2024 di sirkuit Jerez, Pecco Bagnia justru musim ini belum pernah menang pada kondisi normal melawan Marquez bersaudara pada empat seri awal 2025. Tentu harapan supporter Italia, Pecco bisa unjuk gigi di Spanyol yang amat dikuasainya pada tiga tahun terakhir belum terkalahkan.
“Pecco dalam tekanan menghadapi seri V GP Spanyol, bukan hanya fakta di empat seri awal 2025 kalah bersaing dengan rekan baru setimnya Marc Marquez di tim pabrikan Ducati Lenovo, tapi juga kalah bersaing dengan pembalap tim satelit Alex Marquez (Gresini Racing Ducati). Tentu ini amat mengewakan bagi Pecco pribadi maupun tim pabrikan Ducati,” ungkap Casey Stoner (Australia) Ducati juara dunia MotoGP 2007.
Tekanan bagi Pecco Bagnaia juga datang dari timnya sendiri Ducati Lenovo, karena sejak Marc Marquez bergabung di tim Ducati Lenovo, Pecco meski statatusnya pembalap no.1 nyatanya tak bisa mengimbangi Marc Marquez, juga sulit bersaing dengan beberapa pembalap tim satelit Ducati, diantaranya Alex Marquez (Gresini Ducati) dan Franco Morbidelli (Petamina Enduro VR46 Ducati).
Pecco Bagnaina sebagai juara dunia 2 kali MotoGP (2022, 2023) tapi hanya berada di urutan kedua pada musim 2024 dikalahkan oleh Jorge Martin dari tim satelit Pramac Ducati, seharusnya musim 2025 jadi momen kebangkitan Pecco bukan tetap tenggelam kalah bersaing dengan Marc Marquez rekan setimnya sendii dan beberapa pembalap lain dari tim satelit pabrikan Ducati.
Kita tunggu mampukah Bagnaia bangkit memasuki seri-seri lomba di daratan Eropa musim ini, diawali pada seri V GP Spanyol 2025 yang pada tiga tahun sebelumnya selalui dimenangi oleh Bagnaia.
Selain itu pabrikan motor Jepang Honda yang mulai bangkit bisa memberi perlawanan tahun ini di dua tim, tim pabrikan Honda HCR Castrol (Joan Mir dan Luca Marini) dan tim satelit, LCR Honda (Johann Zarco dan Sonkiat Chantra) diharapkan akan semakin meramaikan persaingan.
Demikian juga Yamaha dengan dua timnya, tim pabrikan Monster Energy Yamaha (Fabio Quartararo dan Alex Rins) serta tim satelit, Prima Pramac Yamaha (Jack Miller dan Miguel Oliveira) smoga bisa meramaikan persaingan tidak didominasi pabrikan Eropa Ducati, KTM dan Aprilia.
Klasemen pembalap MotoGP 2025 s.d. seri IV (GP Qatar):
- Marc Marquez (Ducati Lenovo/Spanyol) 123 poin
- Alex Marquez (Gresini Racing Ducati/Spanyol) 106
- Pecco Bagnaia (Ducati Lenovo/Italia) 97
- Franco Morbidelli (Pertamina Enduro VR46 Ducati/Italia) 78
- Fabio Digiannantobio (Pertamina Enduro VR46 Ducati/Italia) 48
- Johann Zarco (Castrol LCR Honda/Prancis) 38. (Bambang Kunthady)***
Komentar