Pasar Seni ITB Kembali Digelar

Menuju Pasar Seni ITB 2025: Pameran Kilas Balik 5 Dekade Digelar di Galeri Soemardja

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Pasar Seni ITB akan dilaksanakan kembali setelah vakum selama 11 tahun sejak terakhir diadakan pada 2014. Salah satu rangkaian praacaranya, ‘Sinestesia: Merayakan Kembali’, digelar di Lapangan Merah, Gedung CAD, ITB Kampus Ganesha, Minggu (25/5/2025).

Sinestesia: Menghidupkan Memori Lewat Seluruh Indra

Konsep Sinestesia yang diangkat sebagai tema praacara tahun ini merujuk pada cara manusia merasakan dunia melalui pengalaman yang melibatkan berbagai indra secara bersamaan, seperti mendengar warna, mencium suasana, atau melihat bunyi. Konsep kemampuan manusia merasakan sesuatu melalui indra yang saling terhubung dijadikan pendekatan kuratorial untuk membangkitkan ingatan kolektif akan Pasar Seni ITB.

“Kami ingin pengunjung tidak hanya melihat, tetapi benar-benar merasakan denyut nadi Pasar Seni melalui pengalaman multisensori,” ujar Kayla Hafsah, Ketua Pelaksana Pasar Seni ITB 2025.

Plt. Dekan FSRD ITB, Dr. Nurdian Ichsan, M.Sn., mengatakan bahwa kembalinya Pasar Seni setelah sekian lama bukan sekadar repetisi, melainkan titik balik sebuah perjalanan.

“Saya sangat percaya ini akan menjadi momentum perubahan. Pasar Seni kini bukan hanya milik FSRD, tetapi milik kita semua mahasiswa, dosen, alumni, dan masyarakat,” ujarnya.

Pameran “Kilas Balik: Lima Dekade Perjalanan (1972–2014)”

Sebagai pembuka rangkaian acara, diselenggarakan pameran “Kilas Balik: Lima Dekade Pasar Seni ITB” di Galeri Soemardja pada 25 hingga 31 Mei 2025. Pameran ini menampilkan arsip visual, dokumentasi, dan artefak dari tahun 1972 hingga 2014 yang merekam dinamika perjalanan Pasar Seni lintas generasi. Pameran ini menjadi titik awal untuk menyulam kembali memori kolektif menuju perayaan puncak Pasar Seni ITB 2025 pada 19 Oktober mendatang.

Melalui pameran ini, pengunjung diajak menelusuri kembali bagaimana Pasar Seni telah menjadi ruang egaliter yang mempertemukan seniman dan publik, sekaligus mencerminkan semangat zaman dari masa ke masa. Dokumentasi visual, poster lawas, artefak karya, serta cerita dari para pelaku menjadi jembatan yang menghubungkan lintas generasi. Lebih dari sekadar ruang nostalgia, pameran ini menjadi refleksi akan pentingnya keberlanjutan ruang seni kolektif di Indonesia.

Ragam Kegiatan Membentuk Ekosistem Kreatif Partisipatif

Semangat Pasar Seni dibawakan melalui prinsip keberlanjutan, menggaet komunitas dengan gaya kekinian yang mengangkat sifat lokalitas melalui implementasi pendekatan interdisiplin untuk memunculkan sifat reflektif kepada setiap individu yang hadir. Untuk memperkaya pengalaman pengunjung, semangat dan prinsip yang akan dibawa kemudian diterjemahkan dalam beberapa program utama, seperti Pasa, Semangat Rupa, Laka Laku, Nyemal Nyemil, dan Saling Sua.

Keseluruhan program dirancang untuk membentuk ekosistem kreatif yang reflektif dan partisipatif khas Pasar Seni ITB. Dengan begitu, pengunjung akan mendapatkan pengalaman yang bersifat visual, menyentuh dimensi emosional, sosial, hingga budaya.

Menuju Masa Depan: “Setakat Lekat: Laku, Temu, Laju”

Rangkaian kegiatan ini juga menjadi bagian dari perjalanan menuju tema besar Pasar Seni ITB 2025 yaitu “Setakat Lekat: Laku, Temu, Laju”. Tema ini mencerminkan semangat zaman yang bergerak cepat, saling terhubung, dan terus bertumbuh. Konsep “Laku” merujuk bagian dari respons manusia, “Temu” menggarisbawahi pentingnya kolaborasi lintas disiplin dan generasi, sedangkan “Laju” menandai hadirnya percepatan informasi di antara dua dunia.

Sebelum menuju hari puncak, sejumlah praacara seperti Beranda Bersama, Sepanjang Masa, Saling Senggo, dan Tapak Meriah akan digelar untuk memperluas interaksi antara seniman, komunitas, dan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa Pasar Seni ITB tidak hanya sebagai selebrasi seni satu hari, tetapi sebagai proses panjang yang menumbuhkan semangat kolektif secara berkelanjutan.

Pasar Seni Sebagai Ruang Kolektif

Melalui pendekatan kuratorial yang mendalam, partisipasi lintas bidang, serta semangat keterlibatan publik, Pasar Seni ITB 2025 diharapkan menjadi ruang refleksi, pertemuan lintas disiplin, dan perayaan seni, kebersamaan, keberagaman, dan kekayaan ekspresi. (Pun)***

Komentar