KOTA TASIKMALAYA (TUGUBANDUNG.ID) – Dindin puncak Gunung Galunggung longsor cukup lebar. Peristiwa itu terjadi pada Minggu (12/3/2023) dinihari sekitar pukul 01.00 wib. longsor tersebut terjadi ditebing longsoran lama dinding sebelah barat diatas Kawah Gunung Galunggung.
Belahan dinding gunung Galunggung yang longsor itu terlihat jelas di wilayah Kota Tasikmalaya, meski jaraknya sangat jauh hingga puluhan kilometer.
Kejadian longsor membuat warga was-was dan khawatir akan terjadi longsoran susulan. Material tanah lonhsoran yang sangat besar itu menutupi sebagian kawah Gunung Galunggung bahkan sampai ke bagian danau.
Menurut salah seorang warga Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Linda (23), sodetan longsor terlihat dari loteng rumahnya yang kebetulan mengahdao ke Gunung Galanggung. Pada saat itu pagi hari nampak cerah dan kawasan Galunggung terlihat bersih dari kejauhan.
Namun, dirinya sempat heran ada yang beda dari biasanya. Terlihat ada belahan berwarna kuning memanjang dari puncak sampai ke pertengahan Gunung.
“Awalnya aneh saja, kenapa ada yang terlihat seperti longsor. Ternyata setelah mendapat informasi bahwa benar dinding gunung Galunggung longsor,” katanya, Minggu (12/3/2023).
Ia berharap, tidak terjadi maupun ada kejadian lainnya. Selain itu, tidak ada korban akibat kejadian longsor itu. “Semoga tidak terjadi apa-apa,” harapnya.
Sementara itu, Ketua Pos Pemantauan Gunung Galungung di Desa Padakembang, Kecamatan Padakembang, Kabupaten Tasikmalaya, Gradita Frihadi membenarkan, adanya peristiwa longsor di Gunung Galungung. Peristiwa itu terjadi pada tengah malam di bagian dinding kawah puncak Gunung Galunggung.
Ia menyebut, bahwa peristiwa longsor dinding Gunung Galunggung itu merupakan yang kedua. Dimana pada kejadian sebelumnya yakni pada tahun 2017. Pada musibah itu, dilaporkan ada korban 2 orang warga yang tengah mencari burung tertimbun longsoran.
“Sebelum longsor besar terjadi, pada dua pekan lalu juga sempat terjadi longsoran. Hanya saja longsor kecil. Lalu dinihari tadi terjadi lagi longsoran yang lebih besar. Bahkan material longsoran menutup sebagian kawah,” katanya.
Berdasarkan pada hasil pemantauan, kata dia, longsor itu bukan disebabkan oleh adanya aktifitas gunung Galunggung. Namun dugaan akibat curah hujan tinggi yang terjadi di puncak Gunung Galunggung.
Menurutnya, selain dindingnya cukup curam ada aliran air dari kawah purba, yang dimungkinkan menggerus dinding kawah tersebut.
“Longsor masih cukup jauh sehingga tidak akan berdampak terhadap lokasi wisata. Akan tetapi, pengunjung wisata dilarang untuk turun ke dasar kawah, dikhawatirkan terjadinya longsor susulan,” ujarnya.
Kata dia, untuk sekitaran tangga atau bibir kawah masih bisa di kunjungi, asal pengunjung tidak turun kawah. Karena bila dilihat, masih tinggi potensi longsor susulan.
“Kepada para pengunjung wisata selalu berhati-hati, tidak terlalu dekat ke lokasi longsor saat berkunjung. Intinya Galununggung masih aman di kunjungi, asalkan tidak turun ke bagian bawah kawah dan tidak mendekati lokasi yang memang berpotensi longsoran sampai ke lokasi pengunjung,” katanya.
Patroli Polsek Sukaratu Polres Tasikmalaya Kota bersama aparat gabungan melakukan pengecekan lokasi longsor dinding Kawah Gunung Galunggung, setelah adanya informasi kejadian itu.
Kapolsek Sukaratu Polres Tasikmalaya Kota AKP Mahmud Darmana menyebut, bahwa longsoran lagi di lokasi dinding sebelah barat. Meski bukan kejadian pertama kali, namun longsoran kawah Galunggung tersebut dikhawatirkan mempengaruhi keamanan pengunjung Galunggung.
“Longsoran tebing tersebut menimpa ke area kawah, perkiraan seluas 7 hektar,” ungkapnya
Ia mengatakan, kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, dan jarak longsoran ke obyek wisata tangga biru sekitar 1,5 km dan ke tangga kuning sekitar 1,2 km
“Kami bersinergi dengan pengelola Obyek Wisata Galunggung dan Perhutani terus melakukan pemantauan, sampai saat ini kami pastikan aman,” tegasnya.***