Menu

Mode Gelap

Berita · 30 Des 2022 11:39 WIB ·

Berjualan Sejak 1996 Nasi Tutug Oncom Benhil Masih Jadi Buruan Penikmat Kuliner

 Pengunjung rela berdesakan untuk mendapatkan sarapan nasi Tutug Oncom di lapak TO Benhil kawasan Dadaha, Kota Tasikmalaya. (Nalendra Sukarya/ Perbesar

Pengunjung rela berdesakan untuk mendapatkan sarapan nasi Tutug Oncom di lapak TO Benhil kawasan Dadaha, Kota Tasikmalaya. (Nalendra Sukarya/"Tugu Bandung ID").***

TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG ID).- Pengunjung rela berdesakan menunggu antrian untuk mendapatkan sepiring nasi tutug oncom benhil. Apalagi jika di akhir pekan, tempat sarapan favorit warga setelah berolahraga di kawasan komplek olahraga.

Tepatnya di Jalan Dadaha Petir depan kampus UPI Tasikmalaya, Cikalang, Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya. Tempat sarapan yang satu ini biasanya selalu penuh terlebih disaat akhir pekan.

Nasi TO Benhil mulai berjualan dari tahun 1996 dan mampu bertahan hingga lebih dari 20 tahun lamanya. Dengan mempertahankan ciri khasnya yaitu bala-bala dan gorengan tempe yang disajikan dadakan dan tentunya duo sambal yakni sambal ijo dan sambal merah.

Uniknya yang digoreng paling dulu bala-bala sampai adonan habis dan dilanjut dengan gorengan tempe.

“Nasi TO dan sambalnya beda dengan yang lain, enak. Ditambah bala-bala juga cipe, pas dilidah,” kata salah seorang pengunjung, Apip (27), Jumat (30/12/2022).

Menurutnya, Di Kota Tasikmalaya memiliki beragam kuliner baik itu kuliner lokal maupun kuliner pendatang.

Namun, kata dia, beragam varian kuliner ini tidak membuat beberapa kuliner legend di Kota Tasikmalaya kehilangan para penggemarnya. “Salah satunya TO benhil ini, tetap banyak yang nyari,” katanya.

Pengunjung lainya yang kebetulan datang ke Kota Tasikmalaya, Hendrik asal Jakarta mengungkapkan, dari beberapa tempat kuliner legend nasi Tutug Oncom di Tasikamalaya, TO Benhil ini yang pas dilidah.

“Saya bersama keluarga sering ke sini, jika ke Tasikmalaya pasti sarapan pagi datang ke sini sambil olahraga ke Dadaha,” katanya.

Menurutnya, penyuka pedas wajib mencoba sambal ijo yang hanya dibuat dari cabe rawit ijo dan garam. Sambel tersebut dibuat setelah diulek disiram dengan minyak panas.

“Sambelnya pedas-pedas nikmat, paduan teh panas juga menambah kenikmatan setelah menyantap nasi TO ini. Jika tidak terbiasa dengan teh tawar panas. Penjual juga menyediakan gula pasir yang bisa ditambahkan sesuai selera masing-masing di teh panas yang sudah disediakan,” ungkapnya.

Sementara untuk pengunjung yang tidak suka rasa pedas, kata dia, pilihan sambal merah yang merupakan campuran kemiri, tomat dan cabai yang dimasak sedemikian rupa bisa jadi pilihan.

TO Benhil ini buka mulai pukul 07.30 wib hingga sekitar pukul 11.00 wib tergantung ketersediaan nasi TO.

Setiap harinya TO Benhil menanak nasi sebanyak 50 kg dan menyiapkan lebih dari 5 kg adonan untuk membuat bala-bala dan gorengan tempenya.***

Artikel ini telah dibaca 405 kali

Baca Lainnya

Evenepoel Bertekad “Comeback” Lebih Kuat, Setelah Kecelakaan Tabrakan dengan Mobil

7 Desember 2024 - 07:08 WIB

Wujudkan Pemberdayaan Ekonomi Umat, Lazis Darul Hikam Renovasi Kios dan Gerobak Pedagang UMKM di Dago

7 Desember 2024 - 05:54 WIB

Listrik di 9 Kecamatan di Sukabumi dan Cianjur yang Terdampak Bencana, Kembali Normal

6 Desember 2024 - 20:24 WIB

HUT SEI 17 tahun: Kolaborasi Hijaukan Bumi Membangun Negeri

6 Desember 2024 - 16:34 WIB

Kolaborasi Kimia Farma Apotek dan Good Doctor Tingkatkan Akses Layanan Kesehatan Digital Indonesia

6 Desember 2024 - 16:19 WIB

ITB Bersama Yayasan Rehabilitasi Yakkum Kembangkan PCast untuk Kesejahteraan Disabilitas

6 Desember 2024 - 13:07 WIB

Trending di Berita