AFC U20 Piala Asia 2025, Australia Juara!

Young Socceroos Catat Sejarah Juara Asia U20 Pertama Kali, Tundukan Arab Saudi, Adu Penalti

SHENZHEN, TIONGKOK, (TUGUBANDUNG.ID) – Steven Hall menjadi pahlawan Australia setelah penjaga gawang tim Young Socceroos ini mampu menahan tembakan penalti terakhir pemain Saudi Arabia menjadikan skor akhir adu penalti 5-4 membawa Australia U20 menjadi juara AFC U20 Piala Asia 2025 pertama kali sepanjang sejarah.

Prestasi terbaik Australia sebelumnya dari 9 kali ikut serta, runner up tahun 2010. Sedangkan tim Young Falcon (Saudi Arabia U20) harus puas menjadi runner up, pada laga final yang berlangsung di Bao’an Sports Center Stadium, Shenzhen – Tiongkok, Sabtu (1/3/2025), demikian dilapokan kantor berita Xinhua.

Pertandingan final antara Australia vs Saudi Arabia berakhir 1-1 pada waktu normal dan perpanjang waktu 2 x 15 menit juga tak mampu menentukan juara. Sehingga penentuan juara ditentukan melalui adu penalti. Pada adu penalti penentuan masing-masing lima pemain, kedua tim mampu mencetak gol secara sempurna hingga pemain keempatnya menjadikan skor imbang 4-4.

Baru pada penendang kelima, kebuntuan berakhir, Australia mencetak gol kelima oleh Kikianis sementara sepakan pemain terakhir Saudi Arabia, Bassam Hazazi mampu diblok oleh Steven Hall pejaga gawang Australia, menjadikan skor 5-4 Australia menjadi juara.

Pada laga final ini, Young Socceroos membuka skor lebih dulu menit ke-24 melalui sepakan akurat jarak jauh Louis Agosti menembus gawang Saudi yang dikawal Hamed Yousef memanfaatkan bola tendangan Alexander Badolato yang di blok pemain Saudi Arabia namun bola liar itu jatuh tepat ke jalurnya Agosti yang tak menyiakan peluang itu.

Saudi Arabia menyamakan skor menjadi 1-1 melalui tandukan Talal Haji meskipun bola dapat ditangkap penjawa gawang Hall namun posisi kedua kakinya berada di dalam gawang sehingga gol disahkan wasit setelah VAR melakukan review.

Pada laga yang berlangsung seru saling menyerang dan berimbang, kedua tim banyak membuang peluang karena ketidakakuratan penyelesaian akhir yang terburu-buru pada 90 menit pertandingan.

Tambahan waktu 30 menit juga tak mampu dimanfaatkan kedua tim yang bermain hati-hati sehingga tak ada peluang yang bisa menjadi gol hingga peluit terakhir. (Bambang Kunthady)***

Komentar