25 Tahun Pengembangan, Kota Baru Parahyangan Hadirkan Tatar Kartawijaya Harga Mulai Rp2,4M-an

KABUPATEN BANDUNG BARAT (TUGUBANDUNG.ID) – Menurut data BPS (Badan Pusat Statistik) yang dirilis tahun 2024, hingga saat ini pengembang nasional yang mampu melalui masa operasionalnya lebih dari 25 tahun hanya 10 persen.

Kota Baru Parahyangan diharapkan akan menjadi kota mandiri yang memberikan kesejahteraan bagi penghuni dan masyarakat sekitarnya, baik secara moril maupun materiil. Kota mandiri ini bertujuan membentuk komunitas baru yang tidak membebani Kota Bandung dan sekitarnya yang populasinya sudah sangat padat.

Memasuki dan melanjutkan pengembangan Kota Baru Parahyangan di tahun ke-25, kehadiran kawasan Kota Baru Parahyangan semakin nyata dan terasa menjadi pilihan ruang hidup yang nyaman bagi setiap insan dan keluarga dalam mewujudkan impiannya.

Hal ini tak lepas dari komitmen terhadap apa yang menjadi visi awal Kota Baru Parahyangan sebagai kota mandiri pertama dan terluas di Bandung Raya, yaitu mengembangkan proyek berskala kota yang akan menampung segala fasilitas dan fungsi perkotaan, ujar Marketing Manager Kota Baru Parahyangan (KBP) Ijong Joseph Dahlan, saat ditemui wartawan, Sabtu, (22/2/2025).

“Tentu saja periode yang tidak singkat itu pun penuh dengan tantangan akibat perubahan dari berbagai aspek seperti ekonomi, sosial, politik, industri hingga teknologi sebagai disruptor utama,” katanya.

Konsep pengembangan Kota Baru Parahyangan bertumpu pada 3 pilar, yaitu budaya, sejarah dan pendidikan yang mengakar pada semangat Kota Bandung awal. Kota Baru Parahyangan mengadopsi akar budaya Sunda dalam penamaan cluster atau kawasan hunian dengan nama tatar. Di sisi histori, mengacu pada sejarah arsitektur Kota Bandung yang diklaim sebagai Parijs van Java, Kota Baru Parahyangan menerapkan konsep garden city atau taman kota secara komprehensif.

Memasuki era pasca-Perang Dunia II, Bandung dikenal sebagai kota modern yang mendunia ketika menjadi tempat penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika tahun 1955 sekaligus memosisikan Bandung sebagai kota internasional dan pendidikan.

Sejak awal, pola pengembangan Kota Baru Parahyangan tambah Ijong berupaya mewujudkan 10 kriteria dasar eco town yang mengarah kepada pengembangan yang berkelanjutan (sustainability development) dengan menjaga keseimbangan pengembangan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.

“Komitmen Kota Baru Parahyangan dalam pengembangan eco town tersebut menjadi sangat relevan mendukung tujuan global Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai cetak biru untuk mencapai masa depan yang lebih baik dan lebih berkelanjutan bagi semua orang dan planet bumi ini,” bebernya.

Manajemen Kota Baru Parahyangan telah meluncurkan kawasan hunian terbarunya di awal tahun ini, yaitu Tatar Kartawijaya pada 13 Februari 2025.

Mengusung slogan “Serenity Meets Prosperity”, Tatar Kartawijaya yang hadir dengan dua tipe rumah berarsitektur modern tropis, yaitu Wijaya Puspa (LT 120 m2/LB117 m2) dan Wijaya Padma (120 m2/LB 131 m2) sangat cocok bagi segmen konsumen dengan gaya hidup yang dinamis yang mempunyai keseimbangan antara profesional dan personalnya.

“Tatar Kartawijaya diluncurkan tiga tahap dengan jumlah unit yang terbatas. Pada tahap pertama peluncuran, seluruh unit sudah terjual. Selanjutnya, Kota Baru Parahyangan membuka penawaran baru untuk rumah Wijaya Puspa dengan harga Rp2,4M-an dan Wijaya Padma dengan harga Rp2,6M-an sudah termasuk PPN,” ujar Ijong.

Seiring dengan pertumbuhan kota yang telah memasuki tahun ke-25, menjadikan Tatar Kartawijaya semakin dimanjakan oleh kelengkapan berbagai fasilitas kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, fungsi komersial hingga rekreasi seperti Wahoo Waterworld sehingga semuanya menjadi semakin mudah dan membuat betah.

“Lokasi Tatar Kartawijaya berada paling depan dari gerbang utama Kota Baru Parahyangan sehingga memiliki keunggulan daya saing atau daya investasi. Hal ini juga sangat mendukung gaya hidup dinamis dengan mobilitas tinggi karena terhubung baik dan efektif dengan jalan utama, jaringan jalan tol hingga kereta cepat Whoosh,” tegasnya.

Desain open plan rumah di Tatar Kartawijaya diimplementasikan secara apik pada ruang dalam rumah, dimulai dari entrance hall yang diapit oleh inner courtyard dan ruang multifungsi. Ini cocok untuk working space atau kamar tidur di lantai dasar.

Memasuki living dining area, ruang utama pusat aktivitas kebersamaan keluarga disuguhi oleh double volume height pada area tangga serta view lapang ke arah taman belakang sehingga menciptakan suasana ruang yang lega dan mewah. Adapun akses menuju lantai atas melalui void tangga yang mengantarkan ke tiga unit (tipe Wijaya Puspa) atau empat unit (tipe Wijaya Padma) kamar tidur yang memiliki privasi prima.***

Komentar