BOGOR (TUGUBANDUNG.ID) – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana mendorong para jurnalis perempuan bersatu untuk bersama-sama meningkatkan kualitas diri. Sehingga keberadaannya lebih dihargai dan berperan penting dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang sangat mulia.
“Para jurnalis perempuan agar bersatu dan bersama-sama meningkatkan kualitas dirinya. Dengan begitu keberadaannya lebih dihargai oleh semua pihak. Apalagi aktivitasnya selama ini sangat mulia,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Pada Sabtu, 15 Februari 2025 diselenggarakan Kongres Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI) ketiga tahun 2025 untuk Pemilihan Ketua Umum FJPI periode 2025-2028. Sehubungan dengan sudah selesainya masa bakti Uni Lubis yang telah memimpin FJPI selama dua periode, yaitu 2018-2021 dan 2022-2024.
Kongres yang diketuai Tri Ambarwati dan didampingi sekretaris Siti Amelia dihadiri seluruh Ketua Cabang FJPI se-Indonesia, para pengurus, dan anggota. Diadakan secara virtual/daring.
Kongres yang temanya “Bergerak Bersama di Era Digital” diawali dengan “Keynotes Speech” Menteri Komunikasi dan Digital RI Meutya Hafid. Sambutan Uni Lubis. Setelah itu Sharing Komunikasi dan Motivasi oleh Dr Aqua Dwipayana.
Menjelang memaparkan materinya yang bertajuk “Bersama, Kita Kuatkan Organisasi Jurnalis Perempuan” Dr Aqua Dwipayana menyampaikan apresiasinya atas undangan sharing dari FJPI. Diiringi tekadnya melakukan yang terbaik untuk organisasi tersebut.
Dr Aqua Dwipayana yang telah memotivasi lebih dari 2 juta orang baik di Indonesia maupun di puluhan negara merasa terhormat mendapat undangan dari FJPI. Sehingga setelah melihat agendanya yang luang maka langsung memutuskan untuk memenuhinya.
Sebelum tampil pada acara FJPI, di hari yang sama penulis banyak buku “super best seller” itu lebih dulu melakukan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada 390 jaksa se-Indonesia. Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan Agung yang mengundang pembicara laris tersebut.
Selama menjadi wartawan di berbagai media besar, Dr Aqua Dwipayana intens berkomunikasi dan berkolaborasi dengan para jurnalis perempuan. Bapak dua anak itu merasakan bahwa mereka memiliki kelebihan-kelebihan yang merupakan nilai tambah untuk menekuni profesinya.
“Saat jadi wartawan di banyak media besar hampir setiap hari saya berinteraksi dengan para jurnalis perempuan. Saya banyak belajar dari mereka,” ujar pria rendah hati itu.
Berdasarkan pengalamannya selama berinteraksi dan berkolaborasi dengan para jurnalis perempuan, Dr Aqua Dwipayana melihat banyak kelebihan mereka. Di antaranya tekun, gigih, dan pantang menyerah saat liputan. Berusaha secara optimal melaksanakan semua tugasnya.
Pria yang sangat menikmati saat jadi wartawan tersebut kemudian menceritakan pengalamannya ketika bekerja di salah satu media. Ketika itu ada peristiwa ledakan besar di satu badan usaha milik negara.
Redakturnya menugaskan seorang jurnalis laki-laki untuk meliput. Ia gagal memperoleh informasi dari pejabat yang berwenang. Ketika tugas itu diserahkan ke seorang wartawati, berhasil mendapatkan data yang lengkap dari narasumber yang sama.
Begitu juga hasil liputannya. Menurut pria yang pernah bekerja sebagai wartawan harian Jawa Pos dan Bisnis Indonesia itu, laporan yang mereka tulis mendalam dan komprehensif.
“Semua itu merupakan kelebihan para jurnalis perempuan. Modal utama untuk kesuksesan melaksanakan profesinya sebagai wartawan,” ungkap pria yang hobi silaturahim ini.
Memajukan Organisasi
Dr Aqua Dwipayana melanjutkan, para jurnalis perempuan yang memiliki banyak kelebihan itu akan lebih hebat lagi jika bersatu. Masing-masing berkontribusi untuk memajukan organisasi profesi mereka seperti FJPI.
Semua itu, lanjut Dewan Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Pusat tersebut, mengawalinya dengan niat baik untuk bersama-sama mengembangkan organisasinya. Yakin bakal berhasil.
“Niat baik itu sangat penting. Diimbangi dengan aksi nyata berupa kontribusi sesuai dengan kemampuan masing-masing. Jangan ada yang merasa lebih dibandingkan yang lain,” ujar Dr Aqua Dwipayana.
Intinya, tambah motivator kawakan itu, di organisasi para pengurus dan anggota harus saling menghargai dan menghormati. Berkolaborasi untuk mewujudkan visi, misi, dan program kerja.
Dengan mengutamakan kebersamaan dan saling menghargai Dr Aqua Dwipayana yakin FJPI yang tahun ini berusia 17 tahun akan lebih maju dan berkembang pesat. Seiring dengan itu, keberadaannya di 17 provinsi dapat ditingkatkan sehingga kelak di semua provinsi di Indonesia ada cabang FJPI.
Dr Aqua Dwipayana yakin FJPI bakal berkembang pesat dan maju asal semua pengurus dan anggotanya kompak. Bersama-sama mewujudkan visi, misi, dan program kerjanya.
“Kuncinya pada para pengurus. Mereka harus bisa merangkul semua anggota untuk diajak bersama-sama memajukan FJPI,” tegas Dr Aqua Dwipayana.
Wadah Penting
Bapak dari Alira Vania Putri Dwipayana dan Savero Karamiveta Dwipayana ini mengutarakan bahwa FJPI merupakan wadah penting bagi jurnalis perempuan di Indonesia untuk saling mendukung, berbagi pengalaman, dan memperjuangkan hak-hak perempuan dalam dunia jurnalistik. Untuk itu semuanya bersatu di organisasi tersebut.
Agar para anggota tertarik untuk aktif terlibat di FJPI, Dr Aqua Dwipayana menyarankan kepada pengurus untuk membuat program-program kerja yang melibatkan para anggota. Terutama yang memberikan nilai tambah kepada mereka.
Pengalaman selama ini, tutur motivator ulung itu, para anggota organisasi tertarik untuk terlibat secara aktif jika merasakan banyak manfaat buat mereka. Utamanya terkait dengan profesi mereka.
Hal itu menurut Dr Aqua Dwipayana wajar, sebab umumnya kebanyakan orang ingin mendapatkan sesuatu dari aktivitas yang mereka lakukan. Termasuk keberadaan mereka di organisasi.
Para pengurus ungkap pria yang berasal dari Padang, Sumatera Barat ini, agar membuat berbagai program kerja yang meningkatkan kualitas para anggota. Di antaranya melakukan berbagai pendidikan dan pelatihan bekerja sama dengan pihak lain yang kredibel dan kompeten.
“Berbagai pihak biasanya senang bermitra dengan organisasi wartawan. Mereka bakal mendapat banyak manfaat termasuk publikasi yang luas,” kata Dr Aqua Dwipayana.
Forum Jurnalis Perempuan Indonesia
Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI)
Berawal dari perbincangan dan kegelisahan para juru warta perempuan di Sumatera Utara tentang perlunya sumbangsih perempuan untuk meningkatkan kualitas perempuan di masyarakat. Disadari bahwa bertambahnya jumlah jurnalis perempuan, tidak diiringi dengan peran sertanya dalam pemberdayaan perempuan.
Selain itu, adanya keinginan bahwa profesionalisme para jurnalis perempuan harus terus ditingkatkan. Hasil pertemuan 14 November 2007 di Restoran Koki Sunda disepakati untuk membentuk Forum Jurnalis Perempuan Sumatera Utara disingkat FJPSU, dan diresmikan pada hari Ibu, 22 Desember 2007.
Dalam perjalanannya, tercetus keinginan untuk menjadikan forum ini meng-Indonesia, sehingga bisa membuat jaringan dengan seluruh wartawan perempuan yang ada di Indonesia. Bulan Mei 2008, nama FJPSU berganti menjadi Forum Jurnalis Perempuan Indonesia dengan singkatan FJPI.
Keanggotaan FJPI meliputi wartawan/jurnalis/pekerja media, cetak, elektronik dan multimedia di Indonesia. FJPI merupakan organisasi independen yang menjaga independesi para angotanya yang bekerja di masing-masing media.
Saat ini, ada sekitar 500 anggota FJPI di 17 cabang, yakni di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Lampung, Daerah Khusus Jakarta, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Maluku, Sulawesi Utara, Papua, Papua Barat, dan Papua Barat Daya.
Kegiatan FJPI cukup banyak dalam pemberdayaan jurnalis perempuan, dan perempuan, serta anak. Termasuk advokasi bersama organisasi pers konstituen Dewan Pers.
Visi
Visi FJPI yaitu mewujudkan jurnalis perempuan yang profesional untuk kemajuan kaum perempuan Indonesia khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Melalui visi di atas FJPI berusaha untuk :
- Meningkatkan kualitas jurnalis perempuan Indonesia, khususnya di seluruh cabang.
- Memberikan advokasi dalam perspektif gender baik bagi jurnalis perempuan maupun laki-laki.
- Mengoptimalkan peran sebagai jurnalis untuk kepentingan dan pemberdayaan perempuan di berbagai sektor.
Ketua FJPI periode 2022 – 2024 : Uni Lubis.
Nilai-Nilai yang selalu ditekankan Ketua FJPI kepada para pengurus dan anggota:
Sisterhood, kebersamaan dalam persaudaraan.
Kendala-kendala yang selama ini dihadapi termasuk untuk memajukan FJPI, antara lain :
- Jurnalis memiliki tugas makin banyak dari perusahaan media.
- Sistem patriaki, di mana sebagai jurnalis perempuan juga masih harus bertanggung jawab terhadap keluarga.
- Kesejahteraan jurnalis yang makin menurun.
- Empati yang makin menurun.***
Komentar