AMBON (TUGUBANDUNG.ID) – Pakar Komunikasi dan Motivator Nasional Dr Aqua Dwipayana kini berada di Provinsi “Seribu Pulau” Maluku. Doktor komunikasi lulusan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran itu melanjutkan rangkaian Sharing Komunikasi dan Motivasi di 34 Direktorat Kepolisian Perairan dan Udara (Ditpolairud) di seluruh Indonesia.
Pada sharing ke-31 dari rencana 34 Ditpolairud di Tanah Air tersebut, kali ini pria dengan jejaring pertemanan sangat luas itu menyampaikan materi sharing bertajuk “Meningkatkan Kemampuan Komunikasi Personel dalam Menghadapi Tantangan Tugas di Wilayah Perairan Hukum Polda Maluku”. Sharing dilaksanakan Selasa, 4 Januari 2024 di Ruang Sagu Plaza Presisi, Gedung Plaza Presisi Manise Polda Maluku, Hative Kecil, Sirimau, Kota Ambon, Maluku.
Dr Aqua Dwipayana sesuai agenda telah dan akan melakukan safari Sharing Komunikasi dan Motivasi di lingkungan Ditpolairud di seluruh wilayah Indonesia di sebanyak 34 Polda. Ditpolairud Polda Maluku adalah lokasi ke-31 yang disambanginya. Ia datang bersama putra bungsunya Savero “Ero” Karamiveta Dwipayana.
Kepala Korps Polairud Badan Pemeliharaan Keamanan (Baharkam) Polri, Irjen Pol Mohammad Yasin Kosasih yang meminta motivator kawakan itu memberikan Sharing Komunikasi dan Motivasi kepada semua jajarannya di Korpolairud dan 34 Ditpolairud di seluruh Indonesia yang jumlahnya sekitar 8.000 personel. Dr Aqua Dwipayana berniat, bertekad, dan berusaha secara maksimal untuk dapat menuntaskan amanah mulia tersebut.
Dr Aqua Dwipayana mengatakan bahwa upaya untuk mengembangkan komunikasi efektif dan meningkatkan motivasi para personel di Ditpolairud dapat dilakukan dengan beberapa strategi dan pendekatan.
“Pertama, pelatihan komunikasi. Memberikan pelatihan harus dilakukan secara teratur kepada para personel tentang keterampilan komunikasi efektif. Ini bisa mencakup keterampilan seperti menyimak aktif, berbicara dengan jelas dan tegas, serta memahami bahasa tubuh dan ekspresi wajah,” kata Dewn Pakar Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) Pusat itu.
Kemudian, menggunakan teknologi untuk memfasilitasi komunikasi yang efektif, baik itu melalui aplikasi pesan instan, konferensi video, atau platform kolaborasi online. Ini memungkinkan komunikasi yang lebih cepat dan efisien di antara tim, terutama jika personel tersebar di lokasi yang berbeda.
Selanjutnya, membangun sistem umpan balik yang terstruktur antara atasan dan bawahan. Ini bisa melibatkan sesi evaluasi kinerja rutin, di mana setiap personel memiliki kesempatan untuk menerima umpan balik konstruktif tentang kinerja mereka dan menyampaikan masukan tentang kebutuhan mereka.
“Hal yang juga penting adalah memberikan penugasan yang menantang dan bermakna kepada para personel untuk mempertahankan tingkat motivasi yang tinggi. Penugasan yang menantang dapat meningkatkan rasa pencapaian dan memotivasi para personel untuk berkembang lebih jauh,” ucap Dr Aqua Dwipayana.
Lebih jauh disampaikan tentang pengakuan dan penghargaan: Mengakui dan memberikan penghargaan kepada personel yang berprestasi. Ini bisa berupa penghargaan formal seperti penghargaan atau sertifikat, atau bentuk pengakuan informal seperti pujian di depan rekan-rekan mereka.
“Membangun budaya organisasi yang mempromosikan kolaborasi, dukungan, dan kerjasama di antara para personel. Ini menciptakan lingkungan di mana orang merasa didukung dan termotivasi oleh rekan-rekan mereka,” lanjut bapak dua anak tersebut.
Selain itu, memastikan bahwa para personel memiliki sumber daya dan dukungan yang cukup untuk menjalankan tugas-tugas mereka dengan efektif. Ini termasuk menyediakan pelatihan lanjutan, peralatan yang diperlukan, dan dukungan psikologis jika diperlukan.
“Mendorong komunikasi yang terbuka dan transparan di antara para personel dan manajemen. Ini menciptakan lingkungan di mana masalah dapat dibahas dengan jujur dan solusi dapat ditemukan secara bersama-sama,” ujar pembicara laris ini menegaskan.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini secara konsisten, Ditpolairud dapat memperkuat komunikasi efektif dan meningkatkan motivasi para personel, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada kinerja dan efektivitas organisasi secara keseluruhan.
Ditpolairud Polda Maluku
Visi
Mewujudkan korps Kepolisian Perairan dan Udara sebagai pemelihara keamanan dan ketertiban masyarakat serta penegak hukum di wilayah perairan dan udara indonesia, yang profesional, modern dan terpercaya dalam rangka memberikan pelayanan, perlindungan, dan pengayoman terhadap masyarakat serta mampu memberikan dukungan bagi setiap kegiatan dan operasi Kepolisian baik terpusat maupun kewilayahan yang dilaksanakan oleh Polri.
Misi
- Melindungi jiwa, harta benda, dan hak azasi manusia penyelenggara negara, swasta, serta masyarakat di wilayag perairan dan udara indonesia.
- Melayani kebutuhan akan kepastian hukum, ketertiban, ketentraman, kedamaian, keadilan yang kondusif bagi usaha, pekerjaan, dan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan lahir dan batin.
- Meningkatkan pengetahuan, kesadaran dan kepatuhan hukum penyelenggara negara, dunia usaha/swasta, masyarakat yang melaksanakan usaha pekerjaan dan kegiatan di wilayah perairan dan udara Indonesia.
- Laksanakan penyelidikan dan penyidikan tindak pidana yang terjadi di wilayah perairan dan udara Indonesia, sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
- Melaksanakan kegiatan dalam rangka mengatasi dampak dari bencana alam dan melakukan pertolongan kepada kasus kecelakaan di laut dan di udara (SAR).
- Membantu terselenggaranya keselamatan pelayaran dan penerbangan melalui kegiatan polisionil.
- Meningkatkan spirit dan soliditas Korps Kepolisian Perairan dan Udara serta mengembangkan etika moralitas organisasi yang berorientasi pada aspek legalitas.
Pimpinan: Kombes Pol Handoyo Santoso, S.I.K., M.Si.
Nilai-nilai yang selalu ditekankan pimpinan kepada personel:
- Hindari penggunaan narkotika dan obat-obat terlarang;
- Hindari mengonsumsi minuman beralkohol yang menyebabkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan yang bisa menimbulkan keresahan di masyarakat;
- Hindari perilaku menyimpang yaitu seperti Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT);
- Loyalitas;
- Kejujuran dalam bekerja.
Sejarah Polairud
Pada masa reformasi melalui TAP MPR No: TAP/VI/MPR/2000 tentang pemisahan TNI dan Polri dan TAP/VII/MPR/2000 tentang peran TNI dan Polri, Dengan adanya pemisahan Polri dari ABRI sejak saat itu juga melakukan reorganisasi di dalam tubuh Polri terutama Dit Samapta Polri dan Subdit-subditnya.
Sehingga pada tahun 2000, Subdit Polair dan Subdit Poludara kembali dipersatukan menjadi Direktorat Polairud yang dipimpin oleh Brigjen Pol Drs. F. X. Soemardi SH. kemudian, Kapolri mengeluarkan SK No. Skep/9/V/2001 tanggal 25 Mei 2001 yang mengatur bahwa Dit Polairud dibawah koordinasi Deops Kapolri yang membawahi Subdit Polair dan Subdit Poludara.
Namun, penggabungan tersebut tidak berlangsung lama setelah Kapolri kembali mengeluarkan SK No: Skep/53/X/2002 tanggal 17 Oktober 2002 yang memisahkan kembali Polair dan Poludara. Sehingga, terbentuklah Dit Polair dan Dit Poludara yang masing-masing dipimpin oleh seorang Brigjen Polisi dan berada dibawah Babinkam Polri.
Pada tanggal 14 September 2010, Kapolri mengeluarkan peraturan Kapolri No.21 tahun 2010 tentang Struktur Organisasi Tata Kerja pada tingkat Mabes Polri. Seiring dengan perubahan organisasi, Babinkam Polri berubah menjadi Badan Pemeliharaan dan Keamanan Polri (Baharkam Polri). Oleh karena itu, Ditpolair berubah menjadi Ditpolair Baharkam Polri dan Ditpoludara berubah menjadi Ditpoludara Baharkam Polri.
Pada tahun 2017, berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi Dan Tata Kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia, kembali Ditpolair dan Ditpoludara mengalami perubahan organisasi , yang semula dibawah langsung Baharkam Polri sekarang menjadi menjadi di bawah Korpolairud (Korps Kepolisian Perairan dan Udara) Baharkam Polri.
Korpolairud Baharkam Polri merupakan unsur pelaksana utama yang berada dibawah Kabaharkam Polri yang dipimpin oleh Kakorpolairud dan bertanggung jawab kepada Kabaharkam Polri, serta membawahi dua Direktorat yaitu Direktorat Kepolisian Perairan dan Direktorat Kepolisian Udara.***
Komentar