BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program studi Ilmu Komunikasi FISIP UNPAS (Universitas Pasundan) dilaksanakan di Desa Cihanjuang, Kec. Parongpong Kab. Bandung Barat, Jawa Barat, pada Senin Kemarin (27 Januari 2025).
Program studi Ilmu Komunikasi FISIP UNPAS (Universitas Pasundan) menyelenggarakan pelatihan dan kemampuan Public Speaking untuk memberi ruang belajar yang aman serta nyaman bagi para santri dan santriwati untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun non-verbal. Berlokasi di Pondok Pesantren Tasdiqul Qur’an Desa Cihanjuang, Kec. Parongpong Kab. Bandung Barat, Jawa Barat.
Kegiatan seminar Public Speaking merupakan bukti pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Dosen FISIP Ilmu Komunikasi yaitu Dr. Qisthy Rabathy, S.Ikom., M.Si. dan Dr.Taufik Hidayatulloh, M.AB. sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut. Pelatihan Public Speaking ini bertujuan sebagai tempat untuk belajar berbicara dengan baik, yang nantinya dapat direalisasikan oleh para Santri – Santriwati Pesantren Tasdiqul Qur’an.
Program Pengabdian Masyarakat ini diikuti oleh para Santri juga Santriwati dari jenjang SMP (Sekolah Menengah Pertama) dan SMA (Sekolah Menengah Atas). Para Santri juga Santriwati dibekali materi terkait Public Speaking oleh Dosen Ilmu Komunikasi yaitu Dr.Taufik Hidayatulloh, M.AB. lalu dilanjutkan dengan pelatihan teknik Public Speaking (Master of Ceremony) oleh Arul Fadyah Dzulpaqor dan Iklima Syaira Mahasiswa Semester 6 Prodi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan.
“Seorang pembicara yang baik tidak boleh semena mena dalam menyampaikan sesuatu, namun perlu ada sumber kebenaran dari apa yang disampaikan. Seperti sumber kebenaran yang mutlak saat ini yakni Al-Qur’an dan Hadist” ujar Dr.Taufik Hidayatulloh, M.AB. sebagai pemateri dalam seminar Public Speaking.
Dr. Qisthy Rabathy, S.Ikom., M.Si. dalam sambutannya menambahkan, “Pelatihan Public Speaking ini berfokus untuk dapat memberikan pemahaman serta meningkatkan kemampuan berbicara dan berkomunikasi kepada santri, serta membangun kepercayaan diri dalam berbicara di depan umum juga dapat mengembangkan kemampuannya dalam menyampaikan pendapat dan gagasan secara efektif”.
Kegiatan tersebut menjelaskan teknik dalam Public Speaking juga mencangkup komunikasi non verbal seperti intonasi suara, gerakan tubuh dan kontak mata kepada audiens. Para santri serta santriwati juga diberikan kesempatan untuk mempraktekkan materi yang telah didapatkan sebagai Master of Ceremony dan menerima feedback yang konstruktif.
Metode pelatihan yang digunakan bersifat interaktif juga komunikatif, dengan menggunakan berbagai teknik dan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik para santri dan santriwati. Selain adanya pelatihan teknik, para santri dan santriwati juga diberikan ice breaking serta mini games untuk mempraktekkan materi yang telah disampaikan juga melatih kepercayaan diri dalam berinteraksi di depan khalayak.
Hadirnya kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Pesantren Tasdiqul Qur’an Desa Cihanjuang, Kec. Parongpong, Kab. Bandung Barat, Jawa Barat terhadap para Santri dan Santriwati dapat meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi serta berinteraksi di depan umum.
Selama kegiatan ini berlangsung, para Santri dan Santriwati sangat antusias juga interaktif dalam memberikan respons positif terhadap penyampaian informasi yang telah disampaikan. Bahkan para Santri dan Santriwati sangat kompak ingin mencoba untuk berkomunikasi serta berinteraksi di depan umum.
Acara Seminar Public Speaking ini ditutup dengan ice breaking, games, dan pembagian doorprize sebagai apresiasi kepada para Santri dan Santriwati yang telah berani mencoba untuk melakukan praktik Public Speaking sebagai Master of Ceremony juga sesi tanya-jawab seputar pematerian, review buku yang telah dibaca, serta menjawab pertanyaan. Dilanjutkan dengan pemberian kenang – kenangan berupa plakat kepada Mudir Pesantren Tashdiqul Qur’an, Kab. Bandung Barat. ***
Komentar