DHIS Lembang Ajak Puluhan Siswa SLB Sukagalih Memaknai Isra’ Mi’raj dengan Kebersamaan

KABUPATEN BANDUNG BARAT (TUGUBANDUNG.ID) – Dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj 1446 H, Darul Hikam International School (DHIS) Lembang menggelar acara bertajuk “Perjalanan Menuju Kebajikan, Fondasi untuk Membangun Masa Depan yang Berakhlak dan Berprestasi”.

Pada kegiatan ini, DHIS Lembang mengajak 36 siswa dari SLB Sukagalih dan ABC YPLAB.

Menurut Ketua Pelaksana Ardian Anggara Nugraha, acara ini dirancang agar siswa DHIS Lembang bisa belajar dari pengalaman siswa SLB.

“Melalui kegiatan yang juga diikuti penyandang tuna rungu dan tuna grahita ini, DHIS ingin mengajak siswa untuk lebih memahami makna Isra Miraj serta menanamkan nilai kesabaran dan rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari,” kata Ardian saat ditemui wartawan, di Kampus DHIS Lembang, Kabupaten Bandung, Barat, Kamis, (30/1/2025).

Isra’ Mi’raj sendiri menurut Ardian bukan sekadar peristiwa bersejarah dalam Islam, tetapi juga menjadi pengingat pentingnya shalat sebagai fondasi kehidupan.

“Kenapa memutuskan bekerjasama dengan SLB tersebut maka dengan diundangnya siswa SLB tersebut siswa DHIS bisa merenungkan dan memaknai bahwa ujian setiap orang itu berbeda. Apa korelasinya dengan shalat, dalam surah Albaqarah bahwa mintalah pertolongan dengan sabar dan shalat, ini dimana ujian dikorelasikan dengan sabar dan shalat,” ujarnya.

Kegiatan yang berlangsung sangat interaktif, mencakup sesi berbagi pengalaman tentang sabar dan shalat, serta pembelajaran bahasa isyarat.

“Para siswa Secondary Lembang juga turut memberikan hadiah sebagai bentuk apresiasi dan kebersamaan agar memberikan kesan kenang-kenangan yang mendalam,” tambahnya.

Sementara itu Affan, siswa Secondary 5, mengungkapkan bahwa pengalaman mengikuti kegiatan tersebut membuatnya lebih bersyukur.

“Sangat menyenangkan karena saya bisa menyadari kondisi teman teman SLB dan kondisi saya jadi saya sangat bersyukur dengan keadaan ini,” ujar nya.

Affan mengaku bisa berinteraksi dengan salah seorang penyandang disabilitas, Denang yang terbatas untuk berjalan dan berbicara namun dia sangat senang ngobrol bareng.

“Hikmah lainnya adalah saya jadi memahami bahwa tidak semua datang dalam bentuk sempurna, dan tidak semua apa yang kita terima tidak sesuai yang kita mau, tetaplah bersyukur,” katanya.

 

Hal senada disampaikan Seyf, siswa Secondary 5, yang merasa kegiatan ini seru dan penuh makna.

“Tadi kami menggambar bareng, main bola dan bercanda bareng. Jika diposisi mereka mungkin saya harus lebih banyak bersyukur, karena diberi kelebihan. Semoga kita makin bersyukur atas apa yng diberikan Allah SWT,” ungkapnya.

Dengan adanya acara ini, diharapkan nilai-nilai empati, kesabaran, dan rasa syukur dapat semakin tertanam dalam diri para siswa, sekaligus mempererat kebersamaan antara mereka yang memiliki latar belakang berbeda.***

Komentar