Oleh Wina Armada Sukardi*
ADA dua faktor yang mempengaruhi Tip Salat Subuh Berjemaah kelancaran langkah kita menuju salat subuh berjemaah di masjid. Pertama, aspek spritual. Ini menyangkut mindset kita. Mental kita.
Kedua, kendati mental kita sudah kita siap, dalam praktek langkah kita menuju salat subuh berjemaah di masjid sering terkendala atau tersendat lantaran masalah teknis, sehingga kita yang semula sudah bersiap-siap mau salat subuh berjemah di masjid, tak jadi.
Berdasarkan pengalaman hamba, ditambah bertanya-tanya disana sini bagaimana pengalaman orang lain, berikut tip mempersiapkan salat subuh berjemaah di masjid.
Aspek Spritual
1. Salat subuh berjemaah di masjid adalah problem solving, bukan make problem. Sejak awal harus ditanamkan kepada jiwa kita sendiri, salat subuh berjemaah di masjid, bukan merupakan problem dari kita, tapi sebaliknya justeru menjadi problem solving. Menjadi solusi.
Banyak yang merasa, ketika kita tengah menghadapi pelbagai problem, dari urusan kantor, bisnis, keluarga, relasi dengan orang lain, dan sebagainya, salat subuh berjemaah di masjidi hanya bakal menambah ruwet hidup saja. Buang-buang waktu di tengah problem yang melilit kita.
Ini mindset yang keliru, dan terbalik. Sejak awal harus ditanamkan dalam diri sendiri, salat subuh berjemaah di masjid adalah problem solving dalam persoalan kehidupan dan penghidupan kita.
Aura salat subuh berjemaah di masjid memberikan semacam “keajaiban.” Magical.
Suasananya memberikan ketentraman. Menyejukan hati.
Hati kita yang semula bergejolak, panas, dapat menjadi sejuk dan ini membuat kita dapat berpikir dengan jernih, sekaligus membuat kita dapat sumarah menyerahkan diri kepada Allah.
Keyakinan Allah yang telah mengatur segala sesuatunya dapat muncul dalam suasana salat subuh berjemaah di masjid. Kita dikondisikan untuk melepaskan semua beban yang ada dan mampu menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah.
Dengan demikian beban yang ada pada kita pun seakan melayang dan kita dapat jernih berpikir kembali. Lalu kita dapat mengambil keputusan atau tindakan terbaik.
Kita pun dapat menumbahkan persoalan kita, baik melalui doa, bahkan tatkala melalui sikap diam saja, karena memberikan perenungan positif buat kita.
Perkara salat subuh menjadi problen solving hidup kita, dapat diuraikan panjang lebar, tapi intinya, salat subuh berjemaah di masjid, mampu mencari solusi problem kita. Salat subuh berjemaah di masjid setidaknya dapat langsung mengurangi setengah dari beban prolem kita.
Menyadari hal ini bakalan meringankan langkah kita ke salat subuh di masjid. Pola pikir ini akan membuat kita lebih semangat pergi salat subuh berjemaah ke masjid.
2. Salat subuh berjemaah di masjid itu sehat jasmani rohani. Kita harus memahami, jika kita ikhlas salat subuh berjemaah di masjid memberikan kesehatan jasmani rohani. Sudah ada survei yang menunjukkan hal tersebut.
Metabolisme dan daya tahan fisik meningkat. Sedangkan pikiran yang tadinya sumpek, kacau, dapat segera terurai jernih. Asal kita ikhlas melakukannnya.
Kesadaran salat subuh menghasilkan sehat jasmani rohani kemungkinan besar mengikis kemalasan kita untuk berangkat ke masjid.
3. Salat subuh berjemaah di di masjid menghindari dosa. Soal ini sudah tidak meragukan lagi. Pikiran jahat yang mungkin ada pada diri kita, mau korupsi, menipu, culas dan sejenisnya, sesudah salat subuh berjemaah bakalan lenyap.
Niat berbuat dosa sebelumnya umumnya rontok ba’da salat subuh berjemaah di masjid. Tegasnya, kita terlepas dari dosa yang mungkin sebelumnya kita rencanakan. Hal ini mendorong mempermudah jalan kita menuju masjid untuk salat subuh berjemaah.
4. Salat subuh berjemaah di masjid melindungi. Ada kekuatan lain yang luar biasa setelah salat subuh berjemaah di masjid, diri kita seakan memperoleh perlindungan dari hal-hal yang buruk.
Keyakinan adanya perlindungan pasca salat subuh berjemaah di masjid membuat kita semangat menuju masjid.
5. Salat Subuh berjemaah di Masjid membuka rejeki. Doa-doa dan harapan kita ke Allah di subuh hari, ditambah kepatuhan kita melaksanakan salat subuh di masjid, membuka pintu rejeki kita, langsung atau tidak langsung.
Adanya rejeki yang bakal kita terima, niscaya mempercepat keinginan kita menuju masjid.
6. Salat Subuh di masjid memberikan inspirasi. Ketenangan dan kekhusukan di masjid, mampu menghasilkan munculknya berbagai pikiran dalam diri kita menghadapi kehidupan dan penghidupan. Dengan kata lain, menginspirasi kita.
Inspirasi yang kita butuhkan dalam mengarungi kehidupan dan penghidupan kita. Dengan adanya inspirasi itu, kita dapat mengambil pilihan-pilihan konkrit dalam praktek. Ini juga menstimulir kita berangkat ke masjid.
7. Salat Subuh di masjid bakal lebih menyayangi keluarga. Hal ini terasa aneh, tapi memang demikian adanya. Aneh tapi nyata. Coba kita laksanakan saja, setelah dalam waktu tertentu, proses salat subuh di masjid membuktikan hal itu.
Kebiasaan perginya kita masjid serta ritual dalam rangkaian salat subuh berjamaah di masjid, membuat hati kita lebih mudah tersentuh untuk urusan-urusan keluarga. Kita menjadi lebih menyayangi keluarga.
Aspek Teknis
1. Siapkan busana. Walaupun mental kita sudah siap, terkadang kita gagal berangkat salat subuh di masjid lantaran persoalan teknis. Salah satunya karena kita di subuh itu masih berpersoalan dengan busana yang bakal kita pakai.
Kita masih mencari-cari dimana pakian salat subuhnya. Jika pun ada, kita masih ragu memilih yang mana. Walhasil, waktunya sudah mepet dan kita kehabisan waktu. Gagallah kita sholah subuh berjemaah di masjid.
Sebaiknya malam hari sebelumnya kita sudah menpersiapkan baju yang akan kita kenakan ke masjid besok subuh. Kita letakan di tempat tertentu. Begitu kita mau pergi ke masjid sudah langsung tersedia.
2. Siapkan peci (dan sajadah). Salat berjemaah di masjid biasanya memakai tutup kepala. Bisa peci, koplo dan sebainya. Maka sebaiknya kita siapkan juga peci, disatukan dengan bajunya.
Jika kita mau bawa sajadah, baiknya juga sudah disiapkan dengan busana dan sajadahbya. Apalagi kalau kita mau mengenakan warna atau motif serasi.
3. Siapkan sandal. Jangan lupa pula menyiapkan sandal. Kita salat di masjid tanpa alas kaki. Jadi memakai sandal menjadi pilihan yang paling praktis.
Sering kita luput mempersiapkan sandal yang cocok buat kita. Nah, masih untung kita dapat sembarangan mengambil sandal di rumah, tapi sering masih harus mencari-cari kebih dahulu, makan banyak waktu. Keburu habis waktunya.
Disarankan tidak perlu memakai sandal yang terlalu mewah. Ini lantaran dapat “tertukar” atawa “ditukar” oleh jemaah lain.
Lebih bagus lagi jika sandal yang kita pakai sudah ada tanda-tanda khusus yang mudah kita kenali sekaligus membedakan dengan sandal milik jemaah lain.
Di zaman now banyak sekali sandal serupa, sampai warnanya sekalipun. Ketimbang sandal kita dapat tertukar, lebih baik kita berikan tanda khusus.
4. Siapkan kunci rumah. Persiapan lain yang perlu kita lakukan, sebaiknya, kita sudah menetapkan keluar lewat pintu mana, sekaligus mengetahui kuncinya diletakan dimana. Dengan begitu selain memudahkan proses keluar rumah juga persiapannya dapat cepat.
Disaranakan waktu kita salat berjemaah di masjid, pintu rumah harus tetap terkunci. Jangan mengampangkan membiarkan pintu rumah tak terkunci dengan asumsi lingkungan rumah aman.
Salah satu kebiasaan para paling yang menonjol, adalah mencuri waktu subuh hari. Para penjahat itu faham benar, di subuh hari para penghuni rumah masih pada terlena tidur, atau sedang tidak ada di rumah karena salat di masjid.
Jangankan di rumah, di masjid saja, motor dapat mereka “tilep.” Jadi sebaiknya pintu rumah tetap dikunci.
5. Siapkan kendaaraan. Pergi ke masjid dapat jalan kaki, andai rumah kita dekat. Kalau rumahnya agak jauh dapat naik motor atau mobil. Apakah kita naik motor atau mobil, kendaraan harus sudah kita siapkan sejak malam. Mesinnya sudah kita cek, tokcer, bensin cukup dan kita sudah mengetahui dimana diletakan kuncinya. Jadi, tinggal berangkat.
Kalau tidak disiapkan dapat menjadi kendala yang juga menghabiskan waktu.
6. Siapkan payung. Di musim hujan, sebaiknya kita juga menyiapkan payung. Pada cuaca yang tidak menentu, dapat saja tiba-tiba turun hujan. Apalagi hujannya dapat lebat.
Jika sudah menyediakan payung dan mendadak hujan turun, maka kita tidak perlu panik.
Payung memang boleh jadi benda yang sepele, dan mungkin banyak pula di rumah kita, namun ketika diperlukan sering tidak ada di tempatnya atau harus dicari-cari, yang mengambil waktu persiapan salat subuh berjemaah kita di masjid.
7. Ukur waktu yang cukup. Tiap jemaah salat subuh di masjid memiliki kebiasaan yang berbeda-beda. Ada yang terbiasa serba cepat dan tetap merasa aman. Ada yang lebih “kalem” dan harus mantap sehingga membutuhkan waktu lebih lama. Apapun kebiasaan kita, yang penting kita perlu mengatur waktu yang cukup dari mulai bangun tidur, ambil wudu, ganti pakian dan berangkat.
Setidaknya, kita harus mengatur waktu mundur dari ketibaan kita di masjid, minimal sesaat sebelum azan atau pada saaat azan subuh berkumandang, kita sudah sampai masjid. Tentu lebih cepat sedikit, lebih baik.
Selamat mencoba….
Tabik.***
(Bersambung)
*Penulis, wartawan dan advokat senior, dan Dewan Pakar Pengurus Pusat Muhammadiyah. Tulisan ini merupakan reportase/opini pribadi.