KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bandung Kiwari terus berinovasi dalam layanan kesehatan yang inklusif di Kota Bandung. Layanan tercanggih yaitu Layanan Ramah Lansia dan Disabilitas Paripurna Istimewa, yang dikenal dengan sebutan Laraspurwa.
Direktur RSUD Bandung Kiwari, Yorisa Sativa mengatakan, RSUD Bandung Kiwari kini lebih memprioritaskan pelayanan bagi kaum lansia dan disabilitas.
“Langkah ini diambil karena data menunjukkan, banyak lansia dan disabilitas yang memerlukan pelayanan kesehatan yang lebih mudah diakses,” tuturnya dalam talkshow di Radio Sonata, Rabu 25 Oktober 2023.
Ia mengungkapkan, layanan Laraspurwa RSUD Bandung Kiwari sebagai upaya untuk memastikan layanan kesehatan yang lebih inklusif bagi semua warga Kota Bandung.
“Ini contoh nyata bagaimana rumah sakit berinovasi dan beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat. Tujuannya memberikan layanan yang lebih baik dan lebih ramah,” bebernya.
Ia berharap, warga Kota Bandung dapat memanfaatkan Laraspurwa RSUD Bandung Kiwari dalam upaya menjaga kesehatan dan mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing.
“Bahkan bangunan RSUD Bandung Kiwari telah diadaptasi untuk standar lansia dan disabilitas. Fasilitas seperti pegangan, tangga, dan akses kursi roda telah menjadi standar di rumah sakit ini,” ujarnya.
Yorisa menambahkan, RSUD Bandung Kiwari menyediakan bukan hanya pelayanan untuk lansia dan disabilitas, tetapi juga menyediakan juga 23 layanan spesialis dan 17 sub-spesialis.
“Fokus RSUD ini adalah memberikan pelayanan kesehatan terbaik bagi seluruh warga Kota Bandung,” ujarnya.
Di samping itu, lanjut Yorisa, pelayanan khusus seperti ‘one button service’ telah diperkenalkan bagi pasien lansia untuk mendapatkan pelayanan tanpa harus antri lama.
“RSUD kami juga memiliki tenaga medis yang terlatih dalam geriatri, yaitu ilmu penyakit dalam yang khusus berkaitan dengan lansia,” tambah Yorisa.
Di samping itu, ia menjelaskan, RSUD Bandung Kiwari melibatkan dukungan dari dokter spesialis di berbagai bidang, termasuk psikiater, psikolog, dan bedah anak.
“Dengan upaya tersebut, rumah sakit berkelas B ini dapat menerima rujukan dari kelas C atau D,” tuturnya.***