CAMERON HIGHLANDS, MALAYSIA (TUGUBANDUNG.ID) – Atlet muda asal Inggris, Max Poole (21) yang baru tahun ini memperkuat tim pro divisi 1 DSM-Firmenich PostNL (Belanda), tampil mengesankan memenangi lomba “professional” pertama kali setelah memenangi rute perbukitan/tanjakan kategori 1 etape III balap sepeda Petronas Le Tour de Langkawi (LTdL), Malaysia di Cameron Highlands, Selasa (1/10/2024).
Max Poole data prestasinya menjanjikan, rangking kedua klasemen Vuelta a Burgos (Spanyol) 2024 dan pada “grand tour” Vuelta a Espana 2024 empat kali naik podium yaitu sekali meraih posisi ke-2 etape tanjakan dan tiga kali finis ke-3 etape tanjakan/perbukitan sebelum dikirim timnya DSM mengikuti LTdL 2024.
Dengan prestasinya di Vuelta a Burgos 2024 dan Vuelta a Espana 2024 (tour de Spanyol), Poole membuktikan kemampuanya finis terdepan pada Etape III LTdL 2024 menang adu sprint sebelas atlet yang tangguh di tanjakan pada rute sejauh 170 km dari Taiping ke Cameron Highlands. Posisi kedua Harold Lopez (Astana Qazaqstan/Kolombia) dan ketiga Thomas Pesenti (JCL Team Ukyo/Italia), ketiganya mencatat waktu sama 4 jam 24 menit 34 detik. Tiga “finisher” terdepan mendapat bonus pemotongan waktu 10, 6 dan 4 detik untuk perhitungan waktu klasemen umum.
Kini Max Poole atlet asal Inggris berusia 21 tahun yang dibina sejak usia 18 tahun di Development Team DSM ini mengambil allih pimpinan klasemen (kaus hijau) dari sprinter Gleb Syritsa (Astana/Rusia) yang bukan jago tanjakan sehingga tercecer jauh finis ke-90 tertinggal 24 menit.
Sebagai pimpinan klasemen yang baru, Poole kini memegang kaus hijau dengan keunggulan 5 detik atas runner up klasemen Harold Lopez (Astana Qazaqstan), ketiga Thomas Pesenti (JCL Team Ukyo/Italia) + 6 detik.
Sedangkan juara bertahan LTdL 2023, Simon Carr (EF Education/Inggris) pada etape III ini finis ke-19 tertinggal 1 menit 1 detik.
Atlet Tim Nusantara Tercecer
Nasib buruk pada etape III rute tanjakan dialami wakil Indonesia, tim Nusantara Cycling (Jatim) dimana 4 atletnya tertinggal jauh berceceran. Posisi terbaik Astnan Maulana ke-63 (+9 menit 3 dtk.), Ilham Ramadhan ke-75 (+ 14 menit 38 dtk.). Dua atlet Indonesia lainnya Muh. Ridwan finis ke-95 (+ 26 menit 13 dtk.) dan Muh. Arifin ke-114 (+ 30 menit 55 detik.
Prestasi tim Nusantara sebagakedui wakil Indonesia ini memprihatinkan karena sebelumnya wakil dari Indonesia pada edisi LTdL 20 tahun lalu bisa berprestasi dan disegani. Bahkan Tonton Susanto jago tanjakan asal Pangandaran, Jabar bisa meraih gelar juara kategori Asia LTdL tahun 1998 ketika memperkuat tim Jabar sebagai wakil Indonesia. Setelah itu Tonton 2 kali lagi meraih gelar terhormat itu pada tahun 2002 dan 2009 memperkuat tim Telekom Malaysia.
Di klasemen umum beregu dari 22 tim peserta, pimpinan klasemen dikuasai tim Equipo Kern Pharma (Spanyol) dengan total waktu tercepat 30 jam 12 menit 27 detik dibayangi posisi kedua Astana Qazaqstan (Kazakstan) + 1 menit 31 detik, posisi ketiga Team Polti Kometa (Italia) + 1 menit 40 detik. Sedangkan tim Nusantara Cycling (Indonesia) di urutan ke-21 (+ 49 menit 54 detik).
Klasemen sementara hingga etape III
- Max Poole (DSM Firmenich PostNL/Inggris) 10 jam 03 menit 58 dtk
- Harold Lopez (Astana Qazaqstan/Kolombia) + 5 dtk.
- Thomas Pesenti (JCL Team Ukyo/Italia) + 6 detik
- Unai Iribar (Equipo Kern Pharma/Spanyol) + 11 detik
- Fernando Tercero (Polti Kometa/Spanyol) + 11 detik. (Bambang Kunthady)***