SUDAH dua tahun lebih ini Stasiun Kereta Api Bandung mempunyai fasilitas baru: skybridge. Jembatan langit atau jembatan udara yang berkonotasi modern layaknya jembatan penyeberangan di lingkungan bandar udara.
Dengan adanya skybridge, para calon penumpang tidak lagi seperti dulu harus menyeberangi atau melompati lajur-lajur rel untuk menuju kereta api yang sedang parkir.
Dengan skybridge, para porter yang membantu membawa koper atau barang bawaan penumpang juga bisa lebih nyaman. Dengan menggunakan troli yang penuh barang pun, beban para porter tampak lebih ringan karena tidak lagi harus terhambat atau terganjal permukaan jalan yang tidak rata.
Para calon penumpang dan para porter bisa menikmati travelator sepanjang 33 meter saat berjalan menanjak menuju ke skybridge dan menurun untuk menuju gerbong-gerbong KA yang sudah tersedia sesuai tiket perjalanan.
Skybridge sepanjang 73,5 meter dan tinggi 7,4 meter itu dibangun Desember 2019 dan mulai digunakan pada September 2020. (Kompascom, 29/9/2020)
Jembatan langit ini menyeberangi 1-7 lajur rel dan punya 5 gate. Para calon penumpang bisa keluar atau menuruni travelator sesuai dengan jurusan KA yang telah dipilihnya sesuai catatan pada tiketnya.
Dalam era digital ini para penumpang tidak harus lagi memegang dan menunjukkan tiket berupa kertas. Sejak check in, kemudian pemeriksaan nomor duduknya oleh petugas atau kondektur, cukup menggunakan data digital di telepon pintar.
Dengan jumlah penumpang sekitar 16.000 orang setiap hari untuk berbagai jurusan, kini Stasiun Bandung memang telah telah menyediakan beragam fasilitas dan pelayanan yang relatif nyaman.
Namun para pelanggan atau pencinta perjalanan KA –khususnya penggemar KA Parahyangan– kini belum tahu tentang bagaimana nasib KA ini ke depan. Mengapa?
Harap maklum, kini pemerintah sedang membangun jalur KA Super Cepat Jakarta-Bandung bekerja sama dengan pihak RRC.
Cepat atau lambat, tepat waktu ataupun tertunda-tunda, kini pembangunan KA Super Cepat tersebut sudah mendekati penyelesaian akhir.
Warga masyarakat boleh berharap dan berdoa, semoga pengoperasian KA Super Cepat Jakarta-Bandung PP nanti tidak akan mematikan KA Parahyangan yang bersejarah itu. (Widodo A, TuguBandung.id)***