TASIKMALAYA, (TUGU BANDUNG).- Lebih mendekatkan dan lebih cinta al quran bagi para santrinya, Rumah Tahfizh Karisma, Kecamatan Cipedes, Kota Tasikmalaya, gelar Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit).
Program tersebut menjadi salah satu dorongan untuk belajar, menghapal dan memahami al quran. Menyiapkan generasi muda yang shaleh untuk membangun masa depan yang lebih islami. Berakhlaq baik, berilmu, mandiri, cerdas dan kreatif.
Mabit yang biasa diselenggarakan setiap tahun, kali ini digelar pada Sabtu (11/3/2023) sore hingga esok hari Minggu (12/3/2023). Dimana kegiatan ini lebih bisa mewujudkan rumah islami yang nyaman bagi anak untuk tumbuh dan mengembangkan diri dengan sebaik-baiknya.
Selain itu, yang paling utama mewujudkan rumah yang nyaman untuk mengaji, mengkaji dan mengamalkan al quran dan al hadits.
Melatih kemandirian dan kedewasaan, melatih kedisiplinan juga menumbuhkan kebersamaan diantara para santri untuk saling berbagi, saling memahami dan saling peduli.
Mabit ini juga sebagai salah satu cara untuk mempererat ukhuwah dengan sesama teman, para ustaz dan ustazah. Belajar hidup qonaah serta membiasakan melakukan segala amalan dengan adab rosullulloh SAW.
Pengatur acara Mabit Rumah Tahfizh Karisma, Ustazah Evi Rochmatillah mengatakan, penyelenggaraan Mabit ini merupakan agenda tahunan. Dimana dilaksanakan jelang ramadan.
Tujuanya, agar para santri lebih dekat dengan al quran, terbiasa dengan bacaan al quran, sehingga anak lebih terbiasa membaca dan mengamalkan al quran dalam kesehariannya.
“Mabit biasa digelar pada jelang ramadan, kemudian dilanjut pada bulan ramadan. Agar anak lebih mandiri, selain tentunya membiasakan anak solat berjamaah, solat tahajud, dan subuh berjamaah,” katanya, disela Tasmi dan tanya jawab, Sabtu (11/3/2023).
Di rumah tahfizh sendiri ada sebanyak 130 santri, namun dikarenakan ada siswa atau santri yang tengah menjalani ujian di sekolahnya. Maka hanya sebagiannya saja yang mengikuti Mabit kali ini.
Kata Ustazah Evi, materi kegiatan dibagi per kelas, yakni kelas Idaad, Simulasi metode Tilawati, permainan fuzzle hijiyah, muroja’ah suroh pendek, lagu-lagu bahasa arab dan do’a-do’a.
Untuk kelas Ibtida 1, yaitu simulasi metode Al Qosimi, permainan fuzzle suroh pendek, penampilan hafalan, tebak ayat bersama.
Sedangkan untuk kelas Ibtida 2 dan 3 peserta yang sudah di wisuda yakni, tasmi, kreatifitas santri, kegiatan dilaksanakan perkelompok.
Untuk santri usia TK sampai kelas 2 SD, boleh tidak menginap. Sementara untuk santri yang sudah bisa mandiri diharapkan bisa menginap sampai pagi.
“Bagi yang tidak bisa menginap agar kembali ke rumah tahfizh subuh, untuk melanjutkan kegiatan Sampai jam 8 pagi,” katanya.***