LIEGE, BELGIA (TUGUBANDUNG.ID) – Juara dunia Road Race 2022 Remco Evenepoel (Soudal Quick Step/Belgia) membuktikan dirinya sebagai yang terkuat solo break menjuarai balap sepeda klasik terkemuka dan tertua Liege-Bastogne-Liege edisi ke-109/2023 di Belgia, Minggu (23/7/2023) sekaligus mempertahankan gelar yang diraihnya tahun lalu.
Persaingan menuju podium juara Liege-Bastogne-Liege 258 km, lomba klasik terakhir musim semi 2023 menjadi lebih mudah bagi juara bertahan Evenepoel setelah pesaing terberatnya juara Tour de France 2 kali Tadej Pogacar (UAE Team Emirates) tersingkir dari lomba akibat terjatuh terlibat kecelakaan pada km. 85 dan menderita patah pergelangan tangan kiri di dua bagian sehingga harus dioperasi.
Evenepoel (23) seperti tahun lalu, melakukan break away 28 km dari finis di tanjakan La Redoute meninggalkan pesaing terdekatnya Thomas Pidcock (Ineos Grenadier/Inggris) yang tak mampu mengimbangi pacing kecepatan kayuhan konsisten Evenepoel yang terus melaju pada formasi ITT tak tersaingi solo break hingga finis sebagai juara menyelesaikan jarak 258 km dengan waktu 6 jam 15 menit 49 detik sedangkan Thomas Pidcock (Ineos Grenadier/Inggris) finis kedua tertinggal 1 menit 6 detik, ketiga Santiago Buitrago (Bahrain Victorious/Kolombia) + 1 menit 6 detik dan keempat Ben Healy (EF Education/Irlandia) + 1 menit 8 detik.
Usai lomba Evenepoel mengungkapkan rasa rembiranya bisa menjadi juara Liege 2 kali beruntun (2022, 2023) menyamai prestasi Michele Bartoli (Italia) 25 tahun lalu juara 1997-1998.
“Ini balapan yang berat, jalan menjadi lican akibat hujan sehingga ban selip di tanjakan La Redoute dan di tikungan harus hati-hati. Lomba berjalan sesuai rencana melakukan serangan di La Redoute sama seperti tahun lalu, kemudian pertahankan kecepatan tinggi selepas tanjakan di rute datar hingga finis,” ungkap Evenepoel.
“Ini amat membanggakan menjadi juara lagi di Liege-Bastogne-Liege dengan memakai kaus rainbow (pelangi) juara dunia yang saya rebut tahun lalu di Australia,” tambahnya.
“Pada saat kecelakaan yang dialami Tadej Pogacar, saya dengan suara keras di belakang, saya menyadari telah terjadi kecelakaan di belakang yang cukup serius karena kami tengah melaju kecepatan tinggi. Saya kirimkan pesan belasungkawa pada Tadej semoga cepat pulih setelah operasi tangannya yang cedera,” ujar Evenepoel.
Bagi Tadej Pogacar atlet asal Slovenia yang telah menjuarai lomba klasik yaitu awal musim 2023 Tour de Flanders dan berikutnya dua lomba klasik beruntun Amstel Gold Race dan La Fleche Wallonne. Kecelakaan yang dialaminya pada lomba klasik Liege 2023 menutup ambisinya menciptakan hattrick menjadi juara beruntun di tiga lomba klasik “Ardennes treble” yaitu La Fleche Wallonne, Amstel Gold Race dan puncaknya Liege-Bastogne-Liege yang menjadi lomba klasik paling terkemuka dijuluki The Old Lady.
“Hattrick” Demi Vollering
Sementara atlet putri Belanda terkemuka, Demi Vollering (26) tidak apes seperti atlet putra Tadej Pogacar, Vollering yang tergabung di tim SD Worx mampu memenuhi ambisinya sukses menciptakan hattrick juara di tiga lomba klasik yang sama kategori putri yaitu Amstel Gold Race, La Fleche Wallonne dan Liege-Bastogne –Liege.
Pada lomba klasik Liege-Bastogne-Liege Putri ke-7/2023 sejauh 142 km, Demi Vollering (SD Worx/Belanda) memastikan menciptakan hattrick setelah sukses menjadi juara dengan waktu 3 jam 50 menit 47 detik, kedua Elisa Longo Borghini (Trek Segafredo/Italia) waktu sama dan ketiga Marlen Reuser (Team SD Worx/Swiss) + 22 detik. (Bambang Kunthady)***