MENGHADAPI seri XX (terakhir) MotoGP Valencia 2022 penentuan juara MotoGP 2022 akhir pekan ini, Minggu (6/11/2022). Dua kadidat juara, unggulan teratas Francesco “Pecco” Bagnaia (Ducati Lenovo/Italia) dan juara bertahan 2021 Fabio Qurtararo (Monster Energy Yamaha/Prancis) pada jumpa Media di sirkuit Ricardo Tormo, Kamis (3/11/2022) sepakat akan saling meghormati dan bersaing penuh sportivitas.
“Saya menyadari posisi saya di atas angin, cukup finis ke-14 gelar juara dunia MotoGP 2022 akan jadi milik saya meskipun Fabio jadi pemenang di Valancia. Namun di arena MotoGP segalanya tak ada yang pasti sampai garis finis dilewati,” ujar Pecco Bagnaia pada jumpa pers di media center sirkuit Ricardo Tormo, Kamis kemarin.
“Sejak memenangi seri XIX MotoGP Malaysia dua pekan lalu, dan menghadapi seri XX penentu di Valencia, saya akui tidak bisa relaks meski saya berusaha keras menghilangkan dari pikiran saya. Namun hal itu selalu saja muncul dalam pikiran saya, bagaimana harus menghadapi seri terakhir. Tapi saya berupaya menenangkan diri dan mengatakan pada diri sendiri, saya harus tenang. Motor Ducatinya bagus, tidak ada yang harus dirisaukan. Nikmati saja sebagai lomba weekend yang menyenangkan…Itu nasihat dari juara dunia MotoGP 7 kali Valentino Rossi yang terus memberi masukan pada saya,” tuturnya.
Menurut Pecco masa kritis menghadapi akhir MotoGP 2022 sebenarnya sudah lewat sepeti dikatakan Rossi sang mentor bagi Pecco. “Dengan mengejar defisit ketinggalan angka 91 pon dan kini balik unggul 23 poin atas Fabio, itu membuktikan mental saya sangat baik ujar Rossi, dan tidak boleh ada beban pikiran menghadapi seri terakhir di Valencia,“ jelas Pecco.
Sementara Fabio Quartararo sebagai juara bertahan MotoGP 2021 mengatakan dia menyadari sulit membalikkan keadaan, karena Pecco sudah unggul terlalu jauh. Karenanya pembalap asal Prancis ini tidak mau terbebani dan tidak akan tampil habis habisan karena malah bisa mengalami insiden terjatuh/tabrakan.
“Saya akan nikmati saja lomba hari Minggu nanti, tidak ada target finis ke berapa. Yang penting harus mencapai finis, itu yang utama, karena Ducati harus diakui meningkat tajam musim ini dan semua tim pabrikan lain kesulitan bersaing. Lihat saja delapan pembalap Ducati, di tim pabrikan dan satelit bisa saling mengalahkan,” ungkap Fabio Quartararo. (Bambang Kunthady)***