MASJID ini bernama Al-Huda. Lokasinya persis berdampingan dengan Pasar Tradisional Gading, Jalan Veteran, Solo, Jawa Tengah.
Masjid yang lumayan luas ini juga bersebelahan dengan Alun-Alun Selatan. Hanya dibatasi dengan jalan Kampung Gurawan dan tembok sangat tinggi serta panjang yang menempel dengan lahan alun-alun.
Dengan ukuran kurang lebih panjang dan lebar masing-masing 16 meter, Al-Huda menampung ratusan jamaah. Jika sedang salat berjamaah, untuk pria tersedia enam saf dan wanita lima saf.
Para jamaah itu terdiri atas warga Kampung Gurawan, Kecamatan Pasar Kliwon dan sekitarnya serta para pedagang Pasar Gading.
Setiap salat Jumat Al-Huda selalu penuh. Selama bulan Ramadan ini pun jamaah salat tarawihnya selalu penuh. Sedangkan pada hari-hari biasa, sebagian jamaah salatnya adalah para pedagang.
Selama ini dan juga selama bulan Ramadan ini DKM Masjid Al-Huda juga menyelenggarakan pengajian rutin. Nama pengajian itu dimiripkan dengan aktivitas dunia bisnis: “Belajar Bersama TUAN TAQUR JUTAWAN (Tadarusan Tartil Quran Lanjut Tahsin Semakin Menawan)”.
Selain kajian keagamaan setiap Senin, Rabu, dan Sabtu bakda Maghrib lanjut Isya itu, juga ada kegiatan OBAMA (Olahraga Bersama Jamaah).
Belasan poster besar
Memanfaatkan nilai lebih keberadaan lokasi masjid, DKM Al-Huda juga berdakwah dengan menempelkan belasan poster atau pamflet ukuran besar di tembok Alun-Alun Kidul (Selatan) itu.
Tentu saja tulisan pada poster itu diharapkan dapat dibaca dengan relatif mudah oleh para pedagang dan warga yang berseliweran. Sebab huruf pada poster itu berukuran besar dan warnanya mencolok.
Poster tersebut berisi pesan-pesan bermakna dan hadis-hadis Nabi Muhammad Saw yang muatan pesannya tampak sangat dipilih secara bijak. Atau sesuai dengan latar belakang pekerjaan para jamaah yakni pedagang dan pengusaha yang sibuk.
Ada pesan begini: “Tidak perlu menunggu tua untuk mengingat mati”; “Pria bermutu salat tepat waktu berjamaah di masjid sudah tentu”; “Dia yang memperbaiki niatnya, Allah akan memperbaiki amalnya”.
Terkait Ramadan, hadis yang sengaja dipilih DKM Al-Huda sebagai berikut:
“Ramadan tiba ditutup rapat-rapat pintu neraka” (HR Tarmidzi).
“Di setiap siang dan malam Ramadan doa-doa dikabulkan” (HR Al Bazzar).
“Ramadan tiba dibuka lebar-lebar pintu surga” (HR Al Tarmidzi).
“Ramadan amat istimewa, bulan penghapus dosa” (HR Muslim).
“Tidak akan masuk surga orang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan, walaupun sebesar biji sawi” (HR Muslim).
Setiap selesai salat Magrib berjamaah, DKM Al Huda memang selalu membacakan satu hadis yang perlu disimak dan diingat serta dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari oleh umat Islam. (Widodo A, TuguBandung.id)***