Memacu Kesadaran Potensi Diri Siswa SMA, Tim PKM Prodi Ilkom FISIP Unpas Berikan Pelatihan “Personal Branding”

KOTA BANDUNG (TUGUBANDUNG.ID) – Setiap fase usia memiliki karakteristik khusus yang membedakan dari fase pertumbuhan lainnya. Kelas XII SMA termasuk pada fase remaja. Pada fase ini terjadi ketidakseimbangan emosional dan ketidakstabilan dalam banyak hal.  Di masa ini remaja sedang mencari identitas diri, status tidak jelas, pola hubungan sosial mulai berubah serta kemandirian dan identitas sangat menonjol.

Demikian disampaikan Ketua Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Pasundan Rahmi Aini, M.Psi., M.I.Kom di Kampus FISIP Unpas beberapa waktu lalu.

Mengacu pada hal tersebut, Tim PKM sepakat untuk memberikan materi pelatihan tentang personal branding kepada kalangan remaja khususnya kelas XII SMA. Ini hal yang penting karena masih banyak siswa yang belum mengetahui jati dirinya, arah serta tujuan yang akan dicapai setelah mereka lulus SMA.

“Padahal personal branding di era digital merupakan hal yang perting serta berguna tidak hanya untuk di dunia pekerjaan tetapi juga dalam dunia pendidikan agar siswa dapat lebih mengkesplor kemampuan dan menentukan bagaimana publik akan mengenalnya,” ungkap Rahmi.

Maka, Tim PKM yang terdiri dari  Rahmi Aini, M.Psi., M.I.Kom,  Trias Pyrenia Iskandar, S.Sos., M.I.Kom beserta dua mahasiswa Prodi Ilkom FISIP Unpas sebagai pandamping, Alifia Putri Shalsyabilla dan Syafa Az-zahra melaksanakan kegiatan PKM tersebut dengan tajuk “Peningkatan Kapasitas Personal Branding di Era Digital bagi Siswa Kelas XII SMA Pasundan 1 Bandung”. Kegiatan berlangsung pada 14 Mei 2024 di Kampus SMA 1 Pasundan Jl. Balonggede No.28, Balonggede, Kec. Regol, Kota Bandung, Jawa Barat.

TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Prodi Ilkom FISIP Unpas.*

Menurut Rahmi, personal branding dapat membentuk jati diri yang khas pada setiap individu, hal ini menjadi penting karena dapat menunjukan potensi diri dan ‘nilai jual’ dikemudian hari. “Personal branding melibatkan skill, kepribadian dan karakter yang dibungkus sebagai identitas diri seseorang,” ucapnya.

Sementara itu, dalam pandangannya, Trias Pyrenia Iskandar mengatakana bahwa  di era digital, siswa dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan zaman. Siswa kelas XII merupakan khalayak yang aktif menggunakan internet dalam keseharian mereka. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman mengenai bagaimana cara mepresentasikan diri saat beraktivitas di dunia maya.

“Memiliki personal branding yang kuat tampaknya menjadi aset yang sangat penting baik secara online/virtual. Hal ini menjadi semakin penting dan merupakan kunci sukses individu,” ujarnya.

Tim pelaksana melakukan Simulasi permainan. Para peserta yaitu siswa/siswi kelas XII SMA 1 Pasundan Bandung  diharuskan tampil di depan kelas dan menjelaskan bagaimana cara mereka mem-branding diri mereka dan juga para peserta diharuskan bisa melakukan komunikasi yang efektif dengan lawan bicara mengenai topik-topik tertentu yang sudah disiapkan oleh tim.

Peserta pelatihan atau mitra dalam pelaksanaan program ini, sangat antusias mengikuti setiap sesi. Mereka juga kooperatif dan ditunjukan dalam partisipasi ketika memberikan informasi mengenai usaha yang dilakukan saat ini. Begitu juga pada saat tim merencanakan program, mitra  ikut memberikan alternatif waktu dan tempat pelaksanaan.

“Bagi kami, pelatihan personal branding ini sangat penting dan berguna. Kami jadi lebih fokus dan menyadari bahwa kami sudah harus memulai upaya menyiapkan diri menghadapi perubahan dan arah yang harus dikejar di masa depan,” kata Wati, salah seorang siswa kelas XII SMA Pasundan 1 Kota Bandung.***

Komentar