Hentikan Puasa Gelar Belanda Sejak 1985
GLASGOW, SKOTLANDIA (TUGUBANDUNG.ID) – Mathieu Van Der Poel (28) melalui penampilan solid solo break sejauh 22 km terakhir sukses finis sendirian tak terkejar menjadi juara dunia balap sepeda “road race” ke-90/2023 di Glasgow, Skotlandia, Minggu (6/8/2023), menyelesaikan jarak 271 km dengan waktu 6 jam 7 menit 27 detik. Kemenangan ini sekaligus memutus puasa gelar Belanda selama 38 tahun. Terakhir Belanda menjadi juara dunia road race tahun 1985 oleh Joop Zoetemelk.
Sempat terjatuh pada 16,5 km menuju finis di tikungan patah yang licin karena hujan, namun Van Der Poel langsung bangkit penuh semangat meneruskan lomba dengan kaus dan celana yang robek hingga finis memenangi rainbow jersey (kaus pelangi) lambang juara dunia balap sepeda.
Wout Van Aert (Belgia) finis kedua meraih perak tertinggal 1 menit 37 detik, dan perunggu oleh juara 2 kali Tour de France (2020, 2021) Tadej Pogacar (Slovenia) yang menang duel sprint mengalahkan juara dunia jalan raya 2019 Mads Pedersen (Denmark), keduanya tertinggal 1 menit 45 detik dari Van Der Poel.
Sementara juara dunia bertahan 2022 Remco Evenepoel (Belgia) tampil jauh dari harapan, tertinggal sewaktu terjadi beak away yang krusial, Evenepoel akhirnya finis urutan ke-25 tertinggal jauh 10 menit.
Jalannya Lomba
Kejuaraan dunia jalan raya 2023 di Glasgow, Skotlandia diwarnai berbagai situasi sepanjang lomba sejauh 271 km. Lomba sempat terhenti setelah peserta menempuh 80 km karena protes demo masalah pangan yang menutupi rute jalan yang digunakan lomba.
Setelah terhenti hampir 1 jam, lomba dilanjutkan pada kondisi cuaca yang bergantian, panas, hujan dan pada sebagian rute menyebabkan para atlet harus amat hati-hati. Setelah mencapai kota Glasgow lomba berlangsung menjadi circuit race (14,5 km) seputar pusat kota Glasgow yang harus dilalui 8 kali.
Upaya Break away pun terjadi berulang kali, baik oleh atlet non unggulan maupun unggulan. Atlet peserta yang sebagian besar atlet profesional tim terkemuka kali ini tampil atas negaranya masing-masing.
Upaya paling sukses dilakukan sendirian oleh Alberto Bettiol (Italia) yang solo break pada 55 km terakhir. Bettiol sempat memimpin sendirian dengan keunggulan sekitar 1 menit 30 detik, pengejaran dilakukan oleh para atlet unggulan yang kemudian membentuk grup kecil yaitu Mathieu Van Der Poel (Belanda), Tadej Pogacar (Slovenia), Wout Van Aert (Belgia) dan Mads Pedersen (Denmark).
Keempatnya semakin dekat mengejar Bettiol pemasuki 22 km terakhir, dan saat Bettiol tertangkap, di rute jalan menanjak, Van Der Poel melakukan askelerasi mendekati jalan menanjak berakhir.
Upaya Van der Poel ini berhasil, tiga atlet lainnya karena tidak bekerja sama menguntungkan Van Der Poel yang terus melaju cepat sendirian. Sempat terjatuh pada 16,5 km terakhir di tikungan jalan basah karena roda belakangnya slip, Van Der Poel bangkit dan terus melaju, dan memasuki lap terakhir 14,5 menuju finis, keuggulan Van Der Poel terus bertambah hingga 1 menit lebih dan tak ada rintangan lain selain melaju terus hingga finis.
“Saya bangga dan bahagia bisa menjadi pembalap Belanda yang menjadi juara dunia lagi setelah penantian 38 tahun lamanya mengikuti prestasi legenda favorit saya, Joop Zoetemelk juara dunia jalan raya 1985 asal Belanda,” tutur Van Der Poel pada Eurosport. (Bambang Kunthady)***
Komentar